4.

BAB 1

A.     Hukum Bacaan Mad ‘IwadMad Layyin, dan Mad ‘Arid Lissukun
1. Mad ‘Iwadh
Secara bahasa mad artinya panjang, dan ‘Iwadh berarti pengganti. Sedangkan menurut istilah, mad ‘Iwadh yaitu mad yang terjadi apabila ada fathatain yang berada di akhir ayat atau tanda waqaf. Bacaan mad di sini menggantikan bunyi fathatain. Cara membacanya dipanjangkan dua harakat atau satu alif. Contoh hukum bacaan mad ‘Iwadh terdapat pada surah al-Kahfi [18] ayat 110. Perhatikan lafal yang berwarna merah.

قُلۡ إِنَّمَآ أَنَا۠ بَشَرٞ مِّثۡلُكُمۡ يُوحَىٰٓ إِلَيَّ أَنَّمَآ إِلَٰهُكُمۡ إِلَٰهٞ وَٰحِدٞۖ فَمَن كَانَ يَرۡجُواْ لِقَآءَ رَبِّهِۦ فَلۡيَعۡمَلۡ عَمَلٗا صَٰلِحٗا وَلَا يُشۡرِكۡ بِعِبَادَةِ رَبِّهِۦٓ أَحَدَۢا
Juga terdapat pada surah an-Nashr [110] ayat 3. Perhatikan lafal yang berwarna merah berikut :
فَسَبِّحۡ بِحَمۡدِ رَبِّكَ وَٱستَغۡفِرۡهُۚ إِنَّهُۥ كَانَ تَوَّابَۢا
Khusus fatharain yang berada pada huruf ta marbutah tidak di baca mad karena huruf tersebut jika diwaqafkan berubah bunyi menjadi huruf ha.
Contoh ini terdapat pada surah Ali Imran [3] ayat 8. Perhatikan lafal yang berwarna merah berikut ini:

رَبَّنَا لَا تُزِغۡ قُلُوبَنَا بَعۡدَ إِذۡ هَدَيۡتَنَا وَهَبۡ لَنَا مِن لَّدُنكَ رَحۡمَةًۚ إِنَّكَ أَنتَ ٱلۡوَهَّابُ
2. Mad Layyin
Menurut bahasa mad berarti panjang, dan Layyin artinya lunak. Sedangkan menurut istilah mad Layyin adalah mad yang terjadi apabila ada wau sukun atau ya sukun yang didahului huruf berharakat fathah dan setelahnya berupa huruf hidup yang dibaca waqaf. Cara membacanya boleh dipanjangkan sebanyak dua, empat, atau enam harakat. Contoh mad Layyin terdapat pada surah Quraisy [106] ayat 1-2, surah Ali ‘Imran [3] ayat 26. Perhatikan lafal yang berwarna merah.
لِإِيلَٰفِ قُرَيۡشٍ  ١    إِۦلَٰفِهِمۡ رِحۡلَةَ ٱلشِّتَآءِ وَٱلصَّيۡفِ ٢
قُلِ ٱللَّهُمَّ مَٰلِكَ ٱلۡمُلۡكِ تُؤۡتِي ٱلۡمُلۡكَ مَن تَشَآءُ وَتَنزِعُ ٱلۡمُلۡكَ مِمَّن تَشَآءُ وَتُعِزُّ مَن تَشَآءُ وَتُذِلُّ مَن تَشَآءُۖ بِيَدِكَ ٱلۡخَيۡرُۖ إِنَّكَ عَلَىٰ كُلِّ شَيۡءٖ قَدِيرٞ
3. Mad ’aridh Lissukun
Secara bahasa, mad artinya panjang, ‘aridh berarti baru/ tiba-tiba ada dan sukun artinya mati. Menurut istilah, mad yang terjadi apabila ada huruf mad (waualif, atau ya) yang berada di akhir ayat atau tanda waqaf. Cara membaca mad ‘aridh lissukun ada tiga macam: boleh dibaca dua harakat (qashr), empat harakat (tawassuth), atau enam harakat (thul). Tetapi yang paling utama dibaca dengan panjang bacaan enam harakat. Contoh bacaan mad ‘aridh lissukun terdapat pada surah al-Ma’un [107] ayat 1; surah Yasin [36] ayat 9; az- Zumar [39] ayat 20. Perhatikan lafal yang berwarna merah.
أَرَءَيۡتَ ٱلَّذِي يُكَذِّبُ بِٱلدِّينِ ١
وَجَعَلۡنَا مِنۢ بَيۡنِ أَيۡدِيهِمۡ سَدّٗا وَمِنۡ خَلۡفِهِمۡ سَدّٗا فَأَغۡشَيۡنَٰهُمۡ فَهُمۡ لَا يُبۡصِرُونَ ٩
لَٰكِنِ ٱلَّذِينَ ٱتَّقَوۡاْ رَبَّهُمۡ لَهُمۡ غُرَفٞ مِّن فَوۡقِهَا غُرَفٞ مَّبۡنِيَّةٞ تَجۡرِي مِن تَحۡتِهَا ٱلۡأَنۡهَٰرُۖ وَعۡدَ ٱللَّهِ لَا يُخۡلِفُ ٱللَّهُ ٱلۡمِيعَادَ ٢٠

          Contoh Bacaan Mad ‘IwadMad Layyin, dan Mad ‘Arid Lissukun :
No.
Lafal
Hukum Bacaan
1
رَجًّا  إِذَا رُجَّتِ الأرْضُ
Mad ‘Iwadh
2
هَذَا الْبَيْتِ
Mad Layyin
3
هُدًى لِلْمُتَّقِينَ
Mad ‘aridh Lissukun

B.     Menyakini Pentingnya Hukum Bacaan Mad ‘Iwad, Mad Layyin  dan Mad ‘Arid Lissukun
Keyakinan akan kebenaran kaidah ilmu tajwid (termasuk hukum bacaan mad ‘iwad, mad layyin, dan mad’arid lissukun) dapat diwujudkan sekurang-kurangnya dalam dua hal yaitu:
1.      Memiliki semangat untuk mempelajari ilmu tajwid dalam rangka memperbaiki bacaan saat membaca kitab suci Al-Qur’an.
2.      Menerapkan dengan bai kaidah-kaidah ilmu tajwid yang telah dipelajari saat membaca Al-Qur’an, termasuk hukum bacaan mad ‘iwad, mad layyin, dan mad’arid lissukun.

C.     Terbiasa Menerapkan Hukum Bacaan Mad ‘Iwad, Mad Layyin  dan Mad ‘Arid Lissukun Dalam Al-Qur’an

Bagi muslim dan muslimat, membaca Al-Qur’an adalah kegiatan rutin setiap hari walau hanya satu atau dua rukuk dalam satu hari. Demikian itu sebagai wujud iman kita kepada kitab suci Al-Qur’an. Hukum membaca Al-Qur’an dengan menggunaan aturan tajwid adalah fardhu ‘ain atau merupakan kewajiban pribadi, karenanya apabila seseorang membaca Al-Qur’an dengan tidak menggunakan ilmu tajwid, hukumnya berdosa.
Di antara bukti keimanan kalian terhadap kitab suci Al-Qur’an adalah dengan memperhatikan hal-hal berikut:
1.      Membaca Al-Qur’an secara rutin setiap hari walau hanya dalam waktu 5 menit atau 10 menit sesuai kesempatan yang ada.
2.      Membaca ayat-ayatnya dengan tartil (pelan-pelan tetapi jelas), tidak tergesa-gesa
3.      Tidak bernafsu untuk segera menyelesaikan bacaan yang banyak sehingga mengabaikan kaidah-kaidah ilmu tawidnya. Lebih baik sediit tapi benar dan baik bacaannya daripada banya tetapi salah bacaannya.
4.      Mencermati kaidah-kaidah bacaannya, baik yang menyangkut  hukum bacaan madmaupun yang lain. Terapkan baik-baik ilmu tajwid yang telah kalian kuasai
5.      Untuk tahap awal kalian dapat membaca surah-surah pendek dari Juz Amma.
6.      Melakukan semua itu karena mencari ridha Allah Swt. semata-mata.

D.     Identifikasi Hukum Bacaan
Identifikasikanlah hukum bacaan yang ada di dalam Q.S Al-Ma’un berikut ini:
أَرَءَيۡتَ ٱلَّذِي يُكَذِّبُ بِٱلدِّينِ ١  فَذَٰلِكَ ٱلَّذِي يَدُعُّ ٱلۡيَتِيمَ ٢  وَلَا يَحُضُّ عَلَىٰ طَعَامِ ٱلۡمِسۡكِينِ ٣ فَوَيۡلٞ لِّلۡمُصَلِّينَ ٤ ٱلَّذِينَ هُمۡ عَن صَلَاتِهِمۡ سَاهُونَ ٥  ٱلَّذِينَ هُمۡ يُرَآءُونَ ٦  وَيَمۡنَعُونَ ٱلۡمَاعُونَ ٧

No
Lafadz
Hukum Bacaan
1.


2.


3.


4.


5.


6.


7.


8.


9.


10.





Rangkuman

1.        Menurut istilah mad ‘Iwadh adalah mad yang terjadi apabila ada fathatain yang berada di akhir ayat atau ada tanda waqaf. Bacaan mad di sini menggantikan bunyi fathatain.
2.        Panjang bacaan mad ‘Iwadh adalah dua harakat atau satu alif.
3.        Mad Layyin adalah mad yang terjadi apabila ada wau sukun atau ya sukun didahului dengan huruf berharakat fathah dan sesudahnya berupa huruf hidup.
4.        Panjang bacaan mad Layyin dua, empat, atau enam harakat.
5.        Mad ‘aridh lissukun adalah mad yang terjadi apabila ada huruf mad (wau, alif, atau ya) yang berada di akhir ayat atau pada tanda waqaf.
Panjang bacaan mad ‘aridh lissukun adalah dua, empat, atau enam harakat.






MATERI BAB I HUKUM BACAAN MAD IWADH, MAD LAYYIN, DAN MAD ARIDH LISSUKUN

Hukum dan Contoh Bacaan Mad Iwadh, Mad Layyin, Mad Arid Lis-Sukun








Hukum dan Contoh Bacaan Mad Iwadh, Mad Layyin, Mad Arid Lis-Sukun - Membaca Al-Qur’an dengan benar dan fasih adalah suatu keharusan  bagi orang Islam. Tahukah kalian, bahwa panjang atau pendeknya dalam bacaan dalam membaca Al-Qur’an sangat berpengaruh terhadap arti/ makna ayat-ayat Al-Quran? Oleh karena itu dalam membaca Al-Quran kalian harus hati-hati agar tidak terjadi kesalahan. Membaca Al-Qur’an dengan benar tentunya akan menambah kesempurnaan kalian dalam beribadah kepada Allah.  Untuk bisa membaca Al-Qur’an dengan benar kalian  harus faham ilmu tajwid. Untuk memperbaiki bacan al-Qur’an kalian berikut ini kalian akan mempelajari materi hukum bacaan mad, yaitu mad iwadl, mad layyin dan arid lis-sukun.

Mad Iwadh

Menurut bahasa mad artinya panjang dan Iwadl artinya pengganti. Sedangkan menurut istilah mad iwadl adalah mad yang terjadi apabila ada fathatain yang berada di akhir ayat atau ada tanda waqaf. Bacaan mad di sini menggantikan bunyi fathatain. Cara membacanya dipanjangkan dua harakat atau satu alif. 

1. Surah al- Kahfi ayat 110

قُلْ إِنَّمَا أَنَا بَشَرٌ مِثْلُكُمْ يُوحَىٰ إِلَيَّ أَنَّمَا إِلَٰهُكُمْ إِلَٰهٌ وَاحِدٌ ۖ فَمَنْ كَانَ يَرْجُو لِقَاءَ رَبِّهِ فَلْيَعْمَلْ عَمَلًا صَالِحًا وَلَا يُشْرِكْ بِعِبَادَةِ رَبِّهِ أَحَدًا
“Katakanlah: Sesungguhnya aku ini manusia biasa seperti kamu, yang diwahyukan kepadaku: "Bahwa sesungguhnya Tuhan kamu itu adalah Tuhan yang Esa". Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Tuhannya".”

2. Surah an-Nashr ayat 3.
فَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ وَاسْتَغْفِرْهُ ۚ إِنَّهُ كَانَ تَوَّابًا
“Maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan mohonlah ampun kepada-Nya. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penerima taubat.

Khusus fathatain yang berada pada huruf  ta marbutah  tidak di baca mad karena huruf tersebut jika di waqafkan berubah bunyi menjadi huruf ha.

Mad Layyin

Menurut bahasa mad artinya panjang dan layyin artinya lunak. Sedangkan menurut istilah mad layyin adalah  mad yang terjadi apabila ada  wau sukun atau  ya sukun dan didahului oleh huruf yang  berharakat fathah dan setelahnya berupa huruf hidup yang dibaca waqaf. Cara membacanya boleh dipanjangkan sebanyak  dua harakat, empat harakat atau enam harakat.

1. Surah Quraisy ayat 1-2
لِإِيلَافِ قُرَيْشٍ
"Karena kebiasaan orang-orang Quraisy."
إِيلَافِهِمْ رِحْلَةَ الشِّتَاءِ وَالصَّيْفِ
"(yaitu) kebiasaan mereka bepergian pada musim dingin dan musim panas."

2. Surah Ali Imran ayat 26.

قُلِ اللَّهُمَّ مَالِكَ الْمُلْكِ تُؤْتِي الْمُلْكَ مَنْ تَشَاءُ وَتَنْزِعُ الْمُلْكَ مِمَّنْ تَشَاءُ وَتُعِزُّ مَنْ تَشَاءُ وَتُذِلُّ مَنْ تَشَاءُ ۖ بِيَدِكَ الْخَيْرُ ۖ إِنَّكَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
Katakanlah: "Wahai Tuhan Yang mempunyai kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki. Di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.

Mad ’arid lis-sukun

Menurut bahasa Mad artinya panjang, arid artinya baru/ tiba-tiba ada dan sukun artinya mati. Menurut istilah mad yang terjadi apabila ada huruf mad (wau, alif atau ya) yang berada di akhir ayat atau terdapat tanda waqaf. Cara membaca mad arid lis-sukun ada tiga macam, yaitu boleh dua harakat ( Qashr) empat harakat ( Tawassuth), atau enam harakat (Thul). Yang paling utama adalah membaca dengan panjang bacaan enam harakat.

1. Surah al-Ma’un ayat 1
أَرَأَيْتَ الَّذِي يُكَذِّبُ بِالدِّينِ
"Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama?"

2. Surah Yasin ayat 9
وَجَعَلْنَا مِنْ بَيْنِ أَيْدِيهِمْ سَدًّا وَمِنْ خَلْفِهِمْ سَدًّا فَأَغْشَيْنَاهُمْ فَهُمْ لَا يُبْصِرُونَ
"Dan Kami adakan di hadapan mereka dinding dan di belakang mereka dinding (pula), dan Kami tutup (mata) mereka sehingga mereka tidak dapat melihat."

3. Az-Zumar ayat 20.

لَٰكِنِ الَّذِينَ اتَّقَوْا رَبَّهُمْ لَهُمْ غُرَفٌ مِنْ فَوْقِهَا غُرَفٌ مَبْنِيَّةٌ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ ۖ وَعْدَ اللَّهِ ۖ لَا يُخْلِفُ اللَّهُ الْمِيعَادَ
"Tetapi orang-orang yang bertakwa kepada Tuhannya mereka mendapat tempat-tempat yang tinggi, di atasnya dibangun pula tempat-tempat yang tinggi yang di bawahnya mengalir sungai-sungai. Allah telah berjanji dengan sebenar-benarnya. Allah tidak akan memungkiri janji-Nya."


Video   
Slide

slide mad aridh lissukun





Oval: Evaluasi Bab 1                 
Horizontal Scroll: Berlatihlah

1. Rasulullah Saw. bersabda: “Barangsiapa membaca satu huruf dari kitab Allah maka ia akan mendapat kebaikan. Dan tiap kebaikan mempunyai pahala sepuluh kali lipat”. Pahala kebajikan apakah yang dimaksud dalam Hadis tersebut?
2. Adakah perbedaan pahala bagi orang yang membaca al-Quran secara tartil dengan yang tidak tartil

Horizontal Scroll: Latihan soal













Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d  di bawah ini dengan jawaban yang paling tepat!
1.    Ilmu tajwid adalah ilmu yang membicarakan tentang.....
a.         Tata cara mensikapi Al-Qur’an
b.         Cara membaca Al-Qur’an
c.         Adab membaca Al-Qur’an
d.         Kesalahan dalam membaca Al-Qur’an
2.    Pada hakikatnya, mempelajari ilmu tajwid hukumnya....
a.         Fardlu kifayah
b.         Fardlu kifayah atau fardlu ‘ain
c.         Fardlu ‘ain
d.         Tidak fardlu
3.    Menerapkan kaidah-kaidah ilmu tajwid hukumnya wajib bagi.......
a.         Siapa pun juga
b.         Kaum muslimin dan muslimat
c.         Yang paham ilmu tajwid
d.         Setiap orang yang membaca Al-Qur’an
4.    Kaidah-kaidah bacaan yang telah disusun para ahli qira’at (yang disebut ilmu tajwid) harus ditaati oleh......
a.         Para imam masjid
b.         Orang yang belum pandai baca Al-Qur’an
c.         Para pecinta Al-Qur’an
d.         Para pembaca Al-Qur’an
5.    Dalam ilmu tajwid terdapat hukum bacaan “Mad” yang berarti
a.         Kepanjangan
b.         Panjang atau memanjangkan
c.         Jenis suara tertentu
d.         Memperpanjang
6.    Secara bahasa, mad ‘iwad berarti ....
a.         Mad yang dipanjangkan
b.         Memanjangkan tanwin
c.         Panjang pengganti tanwin
d.         Tanwin yang di[panjangkan
7.    Mad ‘iwad terdapat dalam lafal.......
a.       ذاً لَّمِنَ الظَّالِمِيْنَاِ
b.       وَالْمِلَكُ صَفَّا صَفًّا
c. شَطْرُ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ  
d. فَلَنُوَلِّيَنَّكَ قِبْلَةً تَرْضأَهأ  
8. Mad ‘iwad dibaca sepanjang....
a. satu alif               c. Dua alif
b. tiga alif               d. Empat alif
9. Lafal بِخَيْرٍmengandung mad layyin karena ....
a. ada ya’sukun
b. ada nun sukun dan ya’ sukun
     c. ada fathah pada huruf kha’
     d.  ada ya’ sukun sesudah fathah
10. Mad layyin dibaca dengan suara .....
     a. setengah miring “ae” atau “ao”
     b. dengan suara berbisik
     c. lunak
     d. setengah keras
11. Lafal-lafal berikut ini mengandung bacaan mas ‘iwad, kecuali .....
     a.     وَتَأءْكُلُوْنَ التُّراَ ثَ اَكْلاً لَّمَّأ
     b.وَٱلۡعَٰدِيَٰتِضَبۡحٗا ١
     c. اِلىَ رَبِّكِ رَاضِيَةً مَّرْضِيَّةً
     d.  فَاَ ثَرْنَ بِهِ نقْعًش
12. Huruf عpada lafal      فَوَسَطۡنَبِهِۦجَمۡعًاadalah......
     a. termasuk mad ‘iwad
     b. boleh dibaca dua ketuk
     c. tidak termasuk mad ‘iwad
     d. tergolong mad layyin
13. Huruf ي pada lafal وَالًصَّيْفِdibaca.....
     a. dua alif
     b. satu ketuk dan satu alif
     c. dua ketuk atau satu alif
     d. dua atau empat ketuk
14. Secara bahasa, mad ‘iwad berarti “panjang pengganti”, yaitu....
     a. suara panjang
     b. suara panjang pengganti tanwin
     c. tanwin yang bertemu waqof
     d. tanwin pengganti suara panjang
15. Huruf ض   pada lafal         بَعْضًا اَيُحِبُّtergolong mad ‘iwad apabila .....
a. dibaca dua ketuk
b. tidak dibaca dua ketuk
c. bacaannya diwaqofkan
d. bacaannya tidak diwaqofkan
16.  Mad ‘arid lisukun adalah adalah mad layyin atau ... yang bertemu waqaf atau di akhir hayat.
a. mad thabi’i                                 c. Mad wajib muttasil
b. mad jaiz munfasil                       d. Mad far’i
17. Lafal-lafal berikut ini mengandung bacaan mad ‘arid lissukun, kecuali.........
a.  رَبَّهُمْ بِهِمْ يَوْمَئِذً لَّخَبيْرٌ
b.اِذَا بُعْثِرَ مَا فِي الْقُبُوْرِ
c.  فَوَسَطۡنَبِهِۦجَمۡعًا
d.وَإِنَّهُۥعَلَىٰذَٰلِكَلَشَهِيدٞ
18. Mad ‘arid lissukun boleh dibaca seperti berikut ini, kecuali....
a. dua ketuk                        c. Enam ketuk
b. empat ketuk                    d. Lima ketuk
19. Lafal dalam bacaan ayat yang digaaris bawah berikut tidak termasuk mad arid lissukun apabila ...
a.         Membacanya disambung dengan lafal sesudahnya
b.         Membacanya tidak disambung dengan lafal sesudahnya
c.         Orang yang membaca tidak menganggapnya mad arid lissukun
d.         Orang yang membaca belum tahu
20. Kaidah-kaidah ilmu tajwid wajib diterangkan oleh....
a. setiap orang yang membaca Al-Qur’an
b. siapa pun yang peduli terhadap ilmu tajwid
c. para imam masjidyang setiap membaca Al-Qur’an
d. setiap orang yang telah menyadari pentingnya ilmu tajwid       

B. Jawablah pertanyaan-pertanyaanberikut ini secara singkat dan tepat!
1. Apakah yang dibahas dalam ilmu tajwid?
2. Jelaskan pentingnya mempelajari ilmu tajwid!
3. Siapakah yang wajib menerapkan kaidah-kaidah ilmu tajwid?
4. Apakah mad ‘iwad itu?
5. Kata ‘iwad berarti “pengganti”. Bagaimanakah maksudnya?
6. Jelaskan pengertian mad layyin!
7. Apakah mad ‘arid lissukun itu?
8. Sebutkan tatacara membaca mad ‘arid lissukun!
9. Mengapa bacaan mad (panjang) menjadi masalah penting dalam membaca Al-Qur’an?
10. Apakah bahayanya bila seseorang membaca Al-Qur’an tanpa memperhatikan ilmu tajwid?


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Contact Person

Whatapps : 081542574782

MapleStory Finger Point