A.
Hukum
Bacaan Mad ‘Iwad, Mad Layyin, dan Mad ‘Arid Lissukun
1. Mad ‘Iwadh
Secara bahasa mad artinya panjang, dan ‘Iwadh berarti
pengganti. Sedangkan menurut istilah, mad ‘Iwadh yaitu mad yang
terjadi apabila ada fathatain yang berada di akhir ayat atau tanda
waqaf. Bacaan mad di sini menggantikan bunyi fathatain. Cara membacanya
dipanjangkan dua harakat atau satu alif. Contoh hukum bacaan mad ‘Iwadh
terdapat pada surah al-Kahfi [18] ayat 110. Perhatikan lafal yang berwarna
merah.
قُلۡ
إِنَّمَآ أَنَا۠ بَشَرٞ مِّثۡلُكُمۡ يُوحَىٰٓ إِلَيَّ أَنَّمَآ إِلَٰهُكُمۡ إِلَٰهٞ
وَٰحِدٞۖ فَمَن كَانَ يَرۡجُواْ لِقَآءَ رَبِّهِۦ فَلۡيَعۡمَلۡ عَمَلٗا صَٰلِحٗا وَلَا
يُشۡرِكۡ بِعِبَادَةِ رَبِّهِۦٓ أَحَدَۢا
Juga terdapat pada
surah an-Nashr [110] ayat 3. Perhatikan lafal yang berwarna merah berikut :
فَسَبِّحۡ بِحَمۡدِ رَبِّكَ وَٱستَغۡفِرۡهُۚ إِنَّهُۥ
كَانَ تَوَّابَۢا
Khusus fatharain yang
berada pada huruf ta marbutah tidak di baca mad karena huruf tersebut
jika diwaqafkan berubah bunyi menjadi huruf ha.
Contoh ini terdapat pada surah
Ali Imran [3] ayat 8. Perhatikan lafal yang berwarna merah berikut ini:
رَبَّنَا
لَا تُزِغۡ قُلُوبَنَا بَعۡدَ إِذۡ هَدَيۡتَنَا وَهَبۡ لَنَا مِن لَّدُنكَ رَحۡمَةًۚ إِنَّكَ أَنتَ ٱلۡوَهَّابُ
2. Mad Layyin
Menurut bahasa mad berarti panjang, dan Layyin artinya
lunak. Sedangkan menurut istilah mad Layyin adalah mad yang terjadi
apabila ada wau sukun atau ya sukun yang didahului huruf berharakat fathah dan
setelahnya berupa huruf hidup yang dibaca waqaf. Cara membacanya boleh
dipanjangkan sebanyak dua, empat, atau enam harakat. Contoh mad Layyin terdapat
pada surah Quraisy [106] ayat 1-2, surah Ali ‘Imran [3] ayat 26. Perhatikan
lafal yang berwarna merah.
لِإِيلَٰفِ
قُرَيۡشٍ ١ إِۦلَٰفِهِمۡ
رِحۡلَةَ ٱلشِّتَآءِ وَٱلصَّيۡفِ ٢
قُلِ ٱللَّهُمَّ
مَٰلِكَ ٱلۡمُلۡكِ تُؤۡتِي ٱلۡمُلۡكَ مَن تَشَآءُ وَتَنزِعُ ٱلۡمُلۡكَ مِمَّن
تَشَآءُ وَتُعِزُّ مَن تَشَآءُ وَتُذِلُّ مَن تَشَآءُۖ بِيَدِكَ ٱلۡخَيۡرُۖ إِنَّكَ عَلَىٰ كُلِّ شَيۡءٖ
قَدِيرٞ
3. Mad ’aridh Lissukun
Secara bahasa, mad artinya panjang, ‘aridh berarti baru/
tiba-tiba ada dan sukun artinya mati. Menurut istilah, mad yang terjadi apabila
ada huruf mad (wau, alif, atau ya) yang berada di akhir
ayat atau tanda waqaf. Cara membaca mad ‘aridh lissukun ada tiga macam: boleh
dibaca dua harakat (qashr), empat harakat (tawassuth), atau enam
harakat (thul). Tetapi yang paling utama dibaca dengan panjang bacaan
enam harakat. Contoh bacaan mad ‘aridh lissukun terdapat pada surah al-Ma’un
[107] ayat 1; surah Yasin [36] ayat 9; az- Zumar [39] ayat 20. Perhatikan lafal
yang berwarna merah.
أَرَءَيۡتَ
ٱلَّذِي يُكَذِّبُ بِٱلدِّينِ ١
وَجَعَلۡنَا
مِنۢ بَيۡنِ أَيۡدِيهِمۡ سَدّٗا وَمِنۡ خَلۡفِهِمۡ سَدّٗا فَأَغۡشَيۡنَٰهُمۡ فَهُمۡ
لَا يُبۡصِرُونَ ٩
لَٰكِنِ
ٱلَّذِينَ ٱتَّقَوۡاْ رَبَّهُمۡ لَهُمۡ غُرَفٞ مِّن فَوۡقِهَا غُرَفٞ مَّبۡنِيَّةٞ
تَجۡرِي مِن تَحۡتِهَا ٱلۡأَنۡهَٰرُۖ وَعۡدَ ٱللَّهِ لَا يُخۡلِفُ ٱللَّهُ ٱلۡمِيعَادَ ٢٠
Contoh Bacaan Mad
‘Iwad, Mad Layyin, dan Mad ‘Arid
Lissukun :
No.
|
Lafal
|
Hukum Bacaan
|
1
|
رَجًّا إِذَا رُجَّتِ الأرْضُ
|
Mad ‘Iwadh
|
2
|
هَذَا الْبَيْتِ
|
Mad Layyin
|
3
|
هُدًى لِلْمُتَّقِينَ
|
Mad ‘aridh Lissukun
|
B. Menyakini Pentingnya Hukum Bacaan Mad
‘Iwad, Mad Layyin dan Mad ‘Arid
Lissukun
Keyakinan akan
kebenaran kaidah ilmu tajwid (termasuk hukum bacaan mad ‘iwad, mad layyin,
dan mad’arid lissukun) dapat diwujudkan sekurang-kurangnya dalam dua hal
yaitu:
1. Memiliki semangat untuk mempelajari ilmu
tajwid dalam rangka memperbaiki bacaan saat membaca kitab suci Al-Qur’an.
2. Menerapkan dengan bai kaidah-kaidah ilmu
tajwid yang telah dipelajari saat membaca Al-Qur’an, termasuk hukum bacaan mad
‘iwad, mad layyin, dan mad’arid lissukun.
C. Terbiasa Menerapkan Hukum Bacaan
Mad ‘Iwad, Mad Layyin dan Mad ‘Arid Lissukun Dalam Al-Qur’an
Bagi muslim dan
muslimat, membaca Al-Qur’an adalah kegiatan rutin setiap hari walau hanya satu
atau dua rukuk dalam satu hari. Demikian itu sebagai wujud iman kita kepada
kitab suci Al-Qur’an. Hukum membaca Al-Qur’an dengan menggunaan aturan tajwid
adalah fardhu ‘ain atau merupakan kewajiban pribadi, karenanya apabila
seseorang membaca Al-Qur’an dengan tidak menggunakan ilmu tajwid, hukumnya
berdosa.
Di antara bukti
keimanan kalian terhadap kitab suci Al-Qur’an adalah dengan memperhatikan
hal-hal berikut:
1.
Membaca
Al-Qur’an secara rutin setiap hari walau hanya dalam waktu 5 menit atau 10
menit sesuai kesempatan yang ada.
2.
Membaca
ayat-ayatnya dengan tartil (pelan-pelan tetapi jelas), tidak tergesa-gesa
3.
Tidak
bernafsu untuk segera menyelesaikan bacaan yang banyak sehingga mengabaikan
kaidah-kaidah ilmu tawidnya. Lebih baik sediit tapi benar dan baik bacaannya
daripada banya tetapi salah bacaannya.
4.
Mencermati
kaidah-kaidah bacaannya, baik yang menyangkut hukum bacaan madmaupun yang lain.
Terapkan baik-baik ilmu tajwid yang telah kalian kuasai
5.
Untuk
tahap awal kalian dapat membaca surah-surah pendek dari Juz Amma.
6.
Melakukan
semua itu karena mencari ridha Allah Swt. semata-mata.
D. Identifikasi Hukum Bacaan
Identifikasikanlah
hukum bacaan yang ada di dalam Q.S Al-Ma’un berikut ini:
أَرَءَيۡتَ
ٱلَّذِي
يُكَذِّبُ
بِٱلدِّينِ ١ فَذَٰلِكَ
ٱلَّذِي
يَدُعُّ
ٱلۡيَتِيمَ ٢ وَلَا
يَحُضُّ
عَلَىٰ
طَعَامِ
ٱلۡمِسۡكِينِ ٣ فَوَيۡلٞ
لِّلۡمُصَلِّينَ ٤ ٱلَّذِينَ
هُمۡ
عَن
صَلَاتِهِمۡ
سَاهُونَ ٥ ٱلَّذِينَ
هُمۡ
يُرَآءُونَ ٦ وَيَمۡنَعُونَ
ٱلۡمَاعُونَ ٧
No
|
Lafadz
|
Hukum Bacaan
|
1.
|
||
2.
|
||
3.
|
||
4.
|
||
5.
|
||
6.
|
||
7.
|
||
8.
|
||
9.
|
||
10.
|
Rangkuman
1.
Menurut istilah mad ‘Iwadh
adalah mad yang terjadi apabila ada fathatain yang berada di akhir ayat atau
ada tanda waqaf. Bacaan mad di sini menggantikan bunyi fathatain.
2.
Panjang bacaan mad ‘Iwadh
adalah dua harakat atau satu alif.
3.
Mad Layyin adalah mad yang terjadi apabila ada wau sukun atau ya sukun didahului dengan huruf berharakat fathah dan sesudahnya berupa huruf
hidup.
4.
Panjang bacaan mad Layyin dua, empat, atau enam
harakat.
5.
Mad ‘aridh lissukun adalah mad yang terjadi apabila ada huruf mad (wau, alif, atau ya)
yang berada di akhir ayat atau pada tanda waqaf.
Panjang
bacaan mad ‘aridh lissukun adalah
dua, empat, atau enam harakat.
ingin mendownload materi ini bagaimana caranya
BalasHapusijin ngopas min
BalasHapus