MATERI BAB II Ku Gapai Rezeki-Mu dengan Ikhtiyarku
A.
Rezeki
Allah Sangat Luas
Allah Swt. menciptakan manusia sebagai makhluk yang sempurna.
Manusia dikaruniai badan yang sehat, otak yang cerdas, serta keimanan dan
kemampuan melaksanakan ibadah dengan baik. Namun demikian, ada sebagian manusia
yang mempunyai pemikiran bahwa rezeki Allah hanya berupa materi. Padahal,
rezeki Allah sebenarnya sangat luas. Udara yang kita hirup setiap hari adalah
rezeki, kesehatan dan kebugaran tubuh kita juga termasuk bagian dari rezeki;
kemampuan untuk melangkah, berjalan, dan beraktivitas adalah rezeki. Bahkan
akal pikiran dan perasaan yang dapat mengangkat kita menjadi manusia
bermartabat dibandingkan makhluk lain itu juga termasuk rezeki Allah. Lantas,
apakah pengertian rezeki itu?
1. Pengertian Rezeki
Rezeki berarti segala sesuatu yang
bermanfaat, berdaya guna bagi makhluk, serta dapat dimanfaatkan oleh manusia
sebagai sumber penghidupan. Rezeki juga berarti anugerah, karunia, atau
pemberian dari sisi Allah Swt. kepada
makhluk-Nya. Dengan ungkapan lain, segala sesuatu yang dapat menunjang
kelangsungan hidup manusia dan mengantarkannya pada kehidupan yang lebih baik
disebut rezeki. Maka, tahukah kalian bahwa rezeki manusia dan seluruh makhluk
hidup sudah dijamin oleh Allah Swt.? Perhatikanlah firman Allah dalam surah
ar-Rum [30]: 40 berikut ini :
ٱللَّهُ
ٱلَّذِي خَلَقَكُمۡ ثُمَّ رَزَقَكُمۡ ثُمَّ يُمِيتُكُمۡ ثُمَّ يُحۡيِيكُمۡۖ هَلۡ مِن
شُرَكَآئِكُم مَّن يَفۡعَلُ مِن ذَٰلِكُم مِّن شَيۡءٖۚ سُبۡحَٰنَهُۥ وَتَعَٰلَىٰ عَمَّا
يُشۡرِكُونَ ٤٠
Artinya :
“Allah-lah
yang menciptakan kamu, kemudian memberimu rezeki, lalu mematikanmu, kemudian menghidupkanmu (kembali). Adakah di
antara yang kamu sekutukan dengan Allah itu dapat berbuat demikian? Maha suci
Dia dan Mahatinggi dari apa yang mereka persekutukan”. (QS. ar-Rum [30]:
40)
Pada
ayat di atas, Allah menegaskan bahwa Dia telah menghidupkan manusia, memberi
rezeki, mematikan, dan menghidupkan mereka kembali. Kemudian Allah
mempertanyakan kepada manusia “Adakah di
antara mereka yang kamu sekutukan dengan
Allah itu dapat berbuat demikian?” Kalimat tanya semacam ini lazim disebut dengan pertanyaan untuk menegaskan.
Dalam arti, penegasan bahwa tidak ada makhluk yang dapat berbuat demikian.
Inilah yang membutikan bahwa tidak ada yang satu makhluk pun yang dapat
disekutukan dengan Allah. Dia Maha suci dari segala prasangka orang-orang yang
menyekutukan-Nya.
2. Spirit Al-Quran dalam
Mencari Rezeki
Setelah kalian mengetahui bahwa seluruh
makhluk yang ada di muka bumi telah dijamin rezekinya oleh Allah, bukan berarti
rezeki akan datang begitu saja tanpa berbuat apa-apa. Tetapi dengan anugerah
akal dan kecerdasan, kita akan memperoleh rezeki dengan cara bekerja dan
berusaha. Sehingga apa yang kita peroleh benar-benar dari sumber yang halal dan
berkah.
Islam tidak menganjurkan pemeluknya
menjadi pengangguran, meski dengan alasan untuk berkonsentrasi dalam beribadah
kepada Allah Swt. Atau, menggantungkan belas kasih orang lain dengan cara
meminta-minta. Jadi, usaha mencari rezeki adalah suatu keharusan. Seseorang
yang bekerja dengan cara yang baik, halal, dan tujuannya benar, ia akan
mendapatkan rezeki dalam bentuk materi, sekaligus memperoleh pahala. Karena apa
yang diusahakannya termasuk perbuatan ibadah.
Renungkanlah firman Allah Swt., “Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah
kamu di muka bumi; dan carilah karunia
Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung.”(QS.
al-Jumu’ah [62]: 10). Dalam tafsir ar-Razi dijelaskan bahwa makna “maka
bertebaranlah kamu di muka bumi” mengacu pada dua hal:
Pertama, perintah untuk menyelesaikan
tugas-tugas hidup setelah selesai shalat Jumat.
Kedua, larangan untuk duduk-duduk yang
tidak bermanfaat dan tidur di dalam masjid
seusai shalat Jumat. Dengan ungkapan lain, firman Allah di atas memantik
inspirasi bagi kita untuk senantiasa “produktif, energik, dan efisien”dalam
menggunakan waktu, sekaligus larangan bermalas-malasan.
Selain
itu, Allah Swt. berfirman: “Dialah yang
menjadikan bumi itu mudah bagimu. Maka
berjalanlah di segala penjurunya, dan makanlah sebagian dari rezeki-Nya.”(QS. al-Mulk [67]: 15)
Ibnu
Katsir juga mengungkapkan, “Menyebarlah
kemana pun kalian inginkan di penjuru-penjuru-Nya,
dan berkelilinglah di sudut-sudut, tepian, dan wilayah-wilayah-Nya untuk
menjalankan usaha dan perniagaan.” Penafsiran Ibnu Katsir ini memberikan isyarat bahwa salah satu pintu rezeki
Allah yang bisa dimasuki manusia adalah lewat bidang perdagangan.
Kebiasaan
berdagang ini ternyata sudah dilakukan suku Quraisy sejak masa Rasulullah Saw.
Mereka melakukan perjalanan dagang ke luar wilayah Makah pada musim dingin.
Pergi ke Yaman untuk belanja parfum dan rempah-rempah, serta menjajakan hasil
pertanian ke Syam selama musim panas. Hal ini sebagaimana digambarkan oleh
Allah dalam QS. Quraisy [106] ayat 2 :
إِۦلَٰفِهِمۡ
رِحۡلَةَ ٱلشِّتَآءِ وَٱلصَّيۡفِ ٢
Artinya: (yaitu) kebiasaan mereka bepergian pada musim dingin dan musim panas.
3. Rezeki yang Halal dan
Berkah
Setiap manusia berhak untuk hidup layak,
aman, damai, dan bahagia. Menurut al-Quran, hidup layak merupakan hak sekaligus
kewajiban mendasar dan utama dalam Islam. Sehingga ajaran al-Quran dan Hadis
mendorong manusia untuk mencari rezeki yang halal dan thayyib agar kebutuhan hidup mereka terpenuhi. Rasulullah Saw.
bersabda: “Wahai manusia, bertakwalah
engkau kepada Allah, pakailah cara baik dalam
mencari (rezeki)...”. Rasulullah Saw. juga mengingatkan manusia agar
berhati-hati dalam mencari harta, dan mengajurkan mereka untuk selektif dalam
memperolehnya sehingga harta yang menjadi hak miliknya benar-benar halal.
Dari
Abu Hurairah, Rasulullah Saw, bersabda :”Pasti akan datang pada manusia suatu
zamzam di mana seseorang tidak peduli lagi dari mana hartanya ia dapatkan,
apakah dari yang halal ataukah yang haram (HR. Bukhari dan AbuYa’la).
B. QS. QURAISY [106] DAN QS.
AL-INSYIRAH [94]
QS. QURAISY 1-4
|
||
No.
|
Terjemah
|
Ayat
|
1
|
Karena kebiasaan orang-orang
Quraisy
|
لِإِيلَٰفِ قُرَيۡشٍ
|
2
|
(Yaitu) kebiasaan
mereka bepergian pada musim dingin
dan musim panas
|
إِۦلَٰفِهِمۡ رِحۡلَةَ ٱلشِّتَآءِ وَٱلصَّيۡفِ
|
3
|
Maka hendaklah mereka
menyembah Rabb Pemilik rumah ini (Ka’bah).
|
فَلۡيَعۡبُدُواْ
رَبَّ هَٰذَا
ٱلۡبَيۡت
|
4
|
Yang
telah memberi makanan kepada mereka untuk menghilangkan lapar dan mengamankan
mereka dari ketakutan
|
ٱلَّذِيٓ أَطۡعَمَهُم
مِّن جُوعٖ وَءَامَنَهُم
مِّنۡ خَوۡفِۢ
|
AL-INSYIRAH 1-8
|
||
No.
|
Terjemah
|
Ayat
|
1
|
Bukankah
Kami telah melapangkan dadamu?
|
أَلَمۡ نَشۡرَحۡ لَكَ صَدۡرَكَ
|
2
|
Dan
Kami telah menghilangkan darimu bebanmu
|
وَوَضَعۡنَا عَنكَ وِزۡرَكَ
|
3
|
Yang memberatkan
punggungmu
|
ٱلَّذِيٓ أَنقَضَ ظَهۡرَكَ
|
4
|
Dan
Kami tinggikan bagimu sebutan
(nama)mu
|
وَرَفَعۡنَا لَكَ ذِكۡرَكَ
|
5
|
Karena
sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan
|
فَإِنَّ مَعَ ٱلۡعُسۡرِ يُسۡرًا
|
6
|
Sesungguhnya
sesudah kesulitan itu ada kemudahan.
|
إِنَّ مَعَ ٱلۡعُسۡرِ يُسۡرٗا
|
7
|
Maka
apabila kamu telah selesai (dari suatu urusan), kerjakanlah dengan
sungguh-sungguh (urusan) yang lain
|
فَإِذَا فَرَغۡتَ فَٱنصَبۡ
|
8
|
Dan
hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap
|
وَإِلَىٰ رَبِّكَ فَٱرۡغَب
|
1. Kandungan QS. Quraisy
Surah Quraisy terdiri dari 4 ayat dan
termasuk surah Makkiyah, atau surat-surat yang diturunkan di Makah. Ayat 1
menjelaskan tentang nama Quraisy yang diambil dari kata “ﺶٍْﻳ ﺮـَُﻗ”, berarti Suku Quraisy. Suku ini
mendapat kehormatan untuk memelihara dan menjaga Ka’bah.
Pokok
kandungan QS. Quraisy adalah:
Ayat 1; menjelaskan kebiasaan Suku Quraisy
yang mempunyai mata pencaharian pokok berdagang,
Ayat 2; menceritakan tentang perjalanan
dagang Suku Quraisy pada musim dingin ke Yaman, dan pada musim panas ke Syam
dalam setiap tahunnya. Sedangkan keuntungannya digunakan untuk keperluan hidup
dan berkhidmat kepada Baitullah yang menjadi kebanggaan mereka.
Ayat 3; Allah mengingatkan Suku Quraisy
khususnya, dan umat Islam pada umumnya agar senantiasa bersyukur atas rezeki
yang diberikan Allah sekaligus memanfaatkannya sesuai perintah-Nya. Dalam hal
ini, mereka diperintahkan untuk beribadah kepada Tuhan, Sang Pemilik Ka’bah.
Ayat 4; Allah Swt. menunjukkan kenikmatan
yang telah diberikan kepada mereka berupa makanan dan rasa aman. Tuhan pemilik
Ka’bah itu telah memberi makanan untuk menghilangkan lapar. Maka dari itu
selayaknya mereka mengesakan Allah Swt. dalam beribadah, tidak menyekutukan-Nya
dengan sesuatu apapun, dan tidak menyembah selain Allah. Barangsiapa yang
mendurhakai perintah Allah, Dia akan mencabut rasa amannya kelak di akhirat,
sebagaimana firman-Nya:
وَضَرَبَ
ٱللَّهُ مَثَلٗا قَرۡيَةٗ كَانَتۡ ءَامِنَةٗ مُّطۡمَئِنَّةٗ يَأۡتِيهَا رِزۡقُهَا
رَغَدٗا مِّن كُلِّ مَكَانٖ فَكَفَرَتۡ بِأَنۡعُمِ ٱللَّهِ فَأَذَٰقَهَا ٱللَّهُ
لِبَاسَ ٱلۡجُوعِ وَٱلۡخَوۡفِ بِمَا كَانُواْ يَصۡنَعُونَ ١١٢ وَلَقَدۡ جَآءَهُمۡ
رَسُولٞ مِّنۡهُمۡ فَكَذَّبُوهُ فَأَخَذَهُمُ ٱلۡعَذَابُ وَهُمۡ ظَٰلِمُونَ ١١٣
Artinya: “Dan Allah telah membuat suatu perumpamaan (dengan) sebuah negeri yang
dahulunya aman lagi tenteram, rezekinya
datang kepadanya melimpah ruah dari segenap tempat, tetapi (penduduk)-nya
mengingkari nikmat-nikmat Allah; Karena itu, Allah merasakan kepada mereka
pakaian kelaparan dan ketakutan disebabkan apa yang selalu mereka perbuat. Dan
sesungguhnya telah datang kepada mereka seorang Rasul dari mereka sendiri,
tetapi mereka mendustakannya; Karena itu mereka dimusnahkan azab dan mereka
adalah orang-orang yang zalim.” (QS. an-Naḥl [16]: 112-113)
وَضَرَبَ
ٱللَّهُ مَثَلٗا قَرۡيَةٗ كَانَتۡ ءَامِنَةٗ مُّطۡمَئِنَّةٗ يَأۡتِيهَا رِزۡقُهَا رَغَدٗا
مِّن كُلِّ مَكَانٖ فَكَفَرَتۡ بِأَنۡعُمِ ٱللَّهِ فَأَذَٰقَهَا ٱللَّهُ لِبَاسَ ٱلۡجُوعِ
وَٱلۡخَوۡفِ بِمَا كَانُواْ يَصۡنَعُونَ ١١٢
وَلَقَدۡ
جَآءَهُمۡ رَسُولٞ مِّنۡهُمۡ فَكَذَّبُوهُ فَأَخَذَهُمُ ٱلۡعَذَابُ وَهُمۡ ظَٰلِمُونَ
١١٣
Dari
penjelasan di atas dapat disimpulkan, inti pokok QS. Quraisy [106] adalah
peringatan Allah kepada masyarakat Quraisy tentang nikmat-nikmat yang telah
dianugerahkan kepada mereka. Karena itu, mereka diperintahkan untuk menyembah
Allah semata, dan tidak menyekutukan dengan sesuatu pun.
2. Kandungan QS.
al-Insyirah [94]
Surat al-Insyirah terdiri dari 8 ayat,
dan termasuk surah Makkiyah. Surah al-Insyirah ini diturunkan sebagai
pelipurlara bagi Rasulullah Saw. ketika menghadapi ujian-ujian dalam berdakwah.
Adapun isi kandungannya antara lain:
Ayat 1; Allah menyatakan kepada Nabi
Muhammad Saw., sesungguhnya Kami telah melapangkan dadamu dan Kami memberikan cahaya,
hingga dadamu menjadi lapang dan luas.
Ayat 2-3; Allah mengabarkan tentang
kemudahan yang akan diperoleh Nabi Muhammad Saw. sekaligus menanggalkan beban
yang selama ini dipikulnya dan begitu memberatkannya.
Ayat 4; Allah memberikan penghargaan kepada
Nabi Muhammad Saw., yakni meninggikan sebutan untuk Nabi. Hal ini terbukti
dengan ditetapkannya nama Muhammad yang selalu bersanding dengan nama Allah
dalam konteks pengakuan keesaan-Nya, misalnya dalam dua kalimat syahadat, serta
azan dan iqamat.
Ayat 5-6; Allah menyatakan,
setelah kesulitan akan
datang kemudahan. Dia menyampaikan hal tersebut untuk
memotivasi Nabi dan umatnya bahwa tidak ada kesulitan yang tidak teratasi
selama manusia memiliki semangat untuk keluar dari kesulitan tersebut, dan
selalu bertawakal kepada Allah.
Ayat 7; Allah mengingatkan kepada Nabi
Muhammad saw. dan umatnya agar tidak cepat puas dengan hasil usahanya. Juga
mengingatkan, jika telah menyelesaikan suatu urusan maka bergegaslah
menyelesaikan urusan lainnya.
Ayat 8; Allah mengingatkan kepada Nabi
Muhammad saw. dan umatnya agar senantiasa bersandar dan mohon pertolongan hanya
kepada Allah Swt.
C. Keterkaitan
Isi Kandungan Surah Quraisy dan al-Insyirah tentang Ketentuan Rezeki Allah Swt.
Surah Quraisy dan al-Insyirah memiliki keterkaitan tentang
ketentuan rezeki Allah Swt., antara lain sebagai berikut:
1. Kedua
surah tersebut memberikan pelajaran kepada kita bahwa Allah Swt. meyediaan
rezeki untuk segala kebutuhan manusia.
2. Rezeki
yang diberikan Allah Swt. kepada hamba-Nya sangat banyak macamnya. Dalam surah
Quraisy, dijelaskan bahwa rezeki Allah Swt., ada yang berupa harta hasil
perniagaan, makanan, rasa aman, dan dijauhkan dari rasa cemas. Adapun daam
surah al-Insyirah, disebutkan beberapa rezekiAllah Swt., antara lain sikap
lapang dada (sabar) dalam berdakwah, diringankan dari beban yang terasa berat
dalam berdakwah, diangatnya nama Nabi Muhammad Saw. dan kemudahan-kemudahan
yang diberikan Allah Swt.
3. Dalam
surah Quraisy dijelaskan bahwa rezeki Allah Swt. akan diperoleh dengan usaha
yang dilakukan manusia, seperti berdagang. Adapun dalam surah al-Insyirah,
terdapat perintah memanfaatkan waktu. Waktu sangat berharga bagi manusia.
Dengan demikian, manusia wajib berusaha mencari rezeki Allah Swt. untuk memnuhi
kebutuhannya.
1.
Rezeki adalah segala
sesuatu yang dapat berdaya guna bagi kelangsungan makhluk hidup.
2.
Allah Swt.
memerintahkan manusia untuk senantiasa bersyukur atas rezeki yang telah diberikan.
3.
Mata pencaharian suku
Quraisy umumnya adalah berdagang. Pada musim dingin mereka berdagang ke Yaman,
sedangkan pada musim panas mereka pergi ke Syam (Suriah).
4.
Allah Swt. telah
melapangkan dada nabi Muhammad saw. sebagai tameng untuk menghadapi rintangan
orang-orang kafir.
5.
Allah Swt. menjanjikan
kepada nabi Muhammad saw. dan umatnya bahwa setelah kesulitan akan datang
kemudahan.
6.
Etos kerja harus
ditumbuh kembangkan dengan cara bergegas menyelesaikan satu pekerjaan, dan
berganti ke pekerjaan berikutnya.
Kita harus senantiasa
mengharapkan pertolongan dari Allah Swt. karena Dialah sebaik-baik pemberi
pertolongan.
Video
Slide
Latihan Soal
![]() |
1. Perjuangan Rasulullah Saw. dalam menjalankan dakwah membuahkan hasil yang gemilang. Maka, Allah memberikan anugerah yang lain berupa pengangkatan nama beliau, sebagaimana pernyataan Allah dalam Surah al-Insyirah ayat 4. Dananugerah itu pun belum pernah diberikan kepada orang lain. Di mana sajakah pengangkatan nama tersebut?
2. 2. Isi kandungan surah Quraisy dan al-Insyirah mempunyai keterkaitan yang erat. Sebutkan bagaimana penerapan isi kandungan kedua surah tersebut dalam kehidupan sehari-hari!
![]() |
Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d di bawah ini dengan jawaban yang paling tepat!
1. Yang dimaksud rezeki ialah ....
a. Kebutuhan pokok manusia
b. Sesuatu yang menyenangkan hati
c. Aneka bahan makanan dan minuman
d. Segala yang berdaya guna bagi kehidupan
2. Rezeki juga berarti anugerah, yaitu ...
a. Yang menyenangkan
b. Pemberian Allah Swt.
c. Yang bermanfaat
d. Kuasa Allah Swt.
3. Allah Swt. Berfirman yang artinya “adakah diantara mereka yang kamu sekutukan dengan Allah itu yang dapat berbuat sesuatu yang demikian itu?” Ayat tersebut berisi ....
a. Pertanyaan kepada orang-orang yang menyekutukan Allah Swt.
b. Pertanyaan kepada Nabi Muhammad Saw.
c. Penegasan bahwa tidak ada yang dapat berbuat demikian, selain Allah Swt.
d. Motivasi kepada kaum musyrikin agar tidak menyekutukan Allah Swt.
4. Oksigen yang kita hirup setiap saat termasuk rezeki karena....
a. Sangat bermanfaat bagi manusia untuk dapat bertahan hidup
b. Allah telah menyediakannya
c. Manusia tidak perlu mencarinya
d. Oksigen berada di lingkupan hidup manusia
5. Rezeki yang paling tinggi nilainya bagi kehidupan manusia ialah ...
a. Petunjuk agama
b. Oksigen yang selalu kita hirup
c. Makanan dan minuman yang kita konsumsi
d. Postur tubuh yang indah
6. Orang-orang Quraisy berdagang ke Syam pada ....
a. setiap musim
b. musim dingin
c. musim panas
d. musim haji
7. Menurut Surah Quraisy, rezeki yang Allah berikan kepada suku Quraisy berupa ....
a. Bentuk tubuh yang ideal
b. B. Hasil perdagangannya
c. Derajat tinggi diatas makhluk lain
d. Semua anugerah Allah
8. Bangsa Quraisy sebagian besar bermata pencaharian sebagai pedagang karena ...
a. Kondisi geografis
b. Tuntutan kebutuhan
c. Pengaruh bangsa lain
d. Tawaran dari negeri Syam
9. Pelajaran yang terdapat dalam Surah Quraisy berlaku bagi ....
a. Orang-orang Quraisy
b. Setiap orang yang terkait dengan suku Quraisy
c. Masyarakat lingkungan Kota Mekkah
d. Orang-orang Quraisy dan seluruh orang yang beriman
10. ٱلَّذِيٓأَطۡعَمَهُممِّنجُوعٖوَءَامَنَهُممِّنۡخَوۡفِۢ ٤
Ayat tersebut berisi .......
a. Motivasi agar manusia bersyukur atas rezeki Allah
b. Perintah agar suku Quraisy mensyukuri rezeki Allah
c. Imbauan kepada suku Quraisy untuk berniaga
d. Bentuk rezeki yang diberikan Allah Swt. kepada suku Quraisy
11. Wujud mensyukuri rezeki Allah Swt. menurut Surah Quraisy ayat 3 ialah ....
a. Tidak menyekutukan Allah
b. Memanfaatkan hasil dagangnya
c. Menyembah kepada-Nya
d. Menjaga kelestarian Ka’bah
12. الَمۡنَشۡرَحۡلَكَصَدۡرَك
Ayat tersebut berbentuk kalimat tanya dengan maksud ....
a. Meminta jawaban dari Nabi Muhammad Saw.
b. Meminta informasi apakah Allah telah melapangkan dada beliau
c. Penegasan bahwa Allah telah melapangkan dada Nabi Muhammad Saw.
d. Imbauan agar Nabi Muhammad Saw bersedia dilapangkan dadanya
13. Bukti kebenaran firman Allah Swt. dalam Surah Al-Insyirah ayat 1 ialah .....
a. Kesediaan Nabi Muhammad Saw. untuk mendakwahkan Islam
b. Ketabahan hati Nabi Muhammad Saw. dalam menghapai rintangan dakwah
c. Keberhasilan dakwah Nabi Muhammad Saw.
d. Masuk Islamnya masyarakat, khususnya orang-orang Quraisy
14. Dalam surah Al-Insyirah ayat 2, Allah Swt. berfirman yang artinya . “Dan Kami pun telah menurunkan bebanmu darimu.” Yang dimaksud kata Kami pada ayat tersebut ialah ....
a. Nabi Muhammad saw.
b. Allah Swt.
c. Malaikat Jibril
d. Orang=orang Quraisy
15. Arti Surah Al-Insyirah ayat 3 ialah yang memberatkan punggungmu. Yang dimaksudkata ganti mu pada ayat ini ialah Nabi Muhammad saw, karena ....
a. Firman tersebut ditujukan kepada beliau
b. Beliau hanya memperoleh sedikit pengikut
c. Beliau merasa berat dalam melaksanakan tugas dakwah
d. Beliau selalu mendapat rintangan dalam berdakwah
16. Surah Al-Insyirah yang berisi motivasi kepada Nabi Muhammad Saw. terungkap dalam ayat ....
a. 2 dan 3 c. 4 dan 5
b. 3 dan 4 d. 5 dan 6
17. Di dalam Surah Al-Insyirah, terdapat .... perintah yang harus kita laksnakan
a. Satu c. Tiga
b. Dua d. Empat
18. Dalam surat Al-Insyirah, perintah memanfaatkan waktu tersirat pada ayat
a. 5 c. 7
b. 6 d. 8
19. Perintah memanfaatkan waktu dalam surah al-Insyirah surat al-Insyirah terungkap dengan kata ....
a. فَانْصَبْ c.فَرَغْتَ
b. فَاِذَا d. فَارْغَبْ
20. Rasulullah Saw. dilahirkan ke dunia dengan membawa risalah kenabian. Yang dimaksud risalah kenabian adalah ...
a. Tugas kenabian c. Sertifikat kenabian
b. Warisan kenabian d. Surat kenabian
B. Jawablah pertanyaan-pertanyaanberikut ini secara singkat dan tepat!
1. Mengapa suku Quraisy lebih memilih berdagang daripada mata pencaharian lain?
2. Bagaimana kebiasaan perjalanan dagang yang dilakukan suku Quraisy?
3. Sebutkan rezeki yang diberikan Allah Swt. kepada suku Quraisy menurut Surah Quraisy?
4. Apa tuntutan Allah Swt. kepada suku Quraisy setelah mendapat rezeki dari-Nya?
5. Tulislah Surah Quraisy ayat 4, kemudian jelaskan maksud yang terkandung di dalamnya!
6. Nabi Muhammad Saw. banyak mengahadpai rintangan berat dalam dakwahnya. Berikan contoh rintangan yang beliau hadapi!
7. Tulislah Surah al-Insyirah ayat 1, kemudian terjemahkan!
8. Apa yang dimaksud Allah Sqt. Meninggikan nama Nabi Muhammad Saw? Jelaskan!
9. Apa bukti yang diperoleh Nabi Muhammad Saw. dan para sahabat beliau terhadap janji Allah Swt.dalam Suah al-Insyirah ayat 5 dan 6?
10. Bagaimana penerapan Surah Quraisy dan al-Insyirah dalam kehidupan sehari-hari? Berikan dua contoh!
Nama:serlina DEWI TITIANI
BalasHapusKelas:8b
1.d
2.b
3.a
4.a
5.a
6.d
7.d
8.b
9.a
10.a
11.a
12.c
13.b
14.a
15.a
16.b
17.c
18.d
19.c
20.a
B.
1.karena pada zaman dahulu suku yg terkenal barang dagangannya adalah suku Quraisy maka sebab itu suku Quraisy lebih memilih berdagang
2.dengan melakukan riba dan menimbun barang
3.mengaman kan mereka dari ketakutan
4.mensyukurinya
5.
6.difitnah
7.
8.ayat 4
9.
10.
Nama:serlina DEWI TITIANI
BalasHapusKelas:8b
1.d
2.b
3.a
4.a
5.a
6.d
7.d
8.b
9.a
10.a
11.a
12.c
13.b
14.a
15.a
16.b
17.c
18.d
19.c
20.a
B.
1.karena pada zaman dahulu suku yg terkenal barang dagangannya adalah suku Quraisy maka sebab itu suku Quraisy lebih memilih berdagang
2.dengan melakukan riba dan menimbun barang
3.mengaman kan mereka dari ketakutan
4.mensyukurinya
5.
6.difitnah
7.
8.ayat 4
9.
10.